Kamis, 24 Juli 2014

Happy yang Unhappy



Judul : Before Happiness
Penulis : Abbas Aditya
Penerbit : Moka Media
Tahun Terbit : 2014
Cetakan : Pertama
Tebal : vi + 210 halaman
ISBN : 979-795-841-8

Diam-diam jatuh cinta pada sahabat sendiri. Itulah yang dialami Happy, sang tokoh utama dalam buku ini. Yaaa..., memang bukan baru kali ini kita membaca cerita tentang seseorang yang jatuh cinta pada sahabat sendiri, bukan? Tapi, setiap cerita pasti memiliki kisah yang berbeda.

Happy yang sejak kecil bertetangga dan bersahabat dengan Sadha, tak mampu membendung munculnya benih-benih cinta di hatinya terhadap Sadha. Sayangnya, cinta Happy bertepuk sebelah tangan karena Sadha hanya menganggapnya sebagai adik. Meski di antara mereka ada panggilan sayang "prince dan princess" tapi itu bukan berarti mereka akan saling memiliki satu sama lain sebagai kekasih.

Sadha justru lebih tertarik dengan Yuna, sahabat dekat Happy. Baik Yuna dan Sadha ternyata memiliki ketertarikan satu sama lain, dan mereka berdua sama-sama meminta kesediaan Happy untuk menjadi mak comblang bagi mereka. Sejak itulah, Happy menjadi unhappy karena dia harus menyembunyikan rasa cintanya. Tak bisa dihitung dengan jari berapa sering Happy merasa sedih, cemburu dan sakit hati melihat sahabat-sahabatnya itu (Sadha dan Yuna) memadu kasih.

Sayangnya, yang mengetahui kesedihan Happy itu bukannya Sadha tapi justru Gerald, sepupu Sadha yang justru sangat dibenci oleh Happy.

Nilai plus dari buku ini :
  1. Buku ini mengajarkan banyak tentang cinta. Bahwa cinta itu tentang keikhlasan, menerima orang yang kita cintai apa adanya. Dan cinta itu membahagiakan, bukan menyakiti.
  2. Penulis berusaha memasukkan nilai-nilai tentang keluarga di dalam buku ini. Menarik membaca perseteruan keluarga yang berlangsung sekian lama akhirnya dapat diselesaikan dengan baik.
  3. Cerita yang diangkat adalah cerita yang sangat biasa terjadi, sehingga pembaca akan sangat mudah memahami jalan ceritanya. Bahkan jika penulisnya tak menuliskannya dengan detil pun pembacanya akan mampu memhami pergolakan batin tokoh-tokohnya.
  4. Bahasanya sangat ringan, sehingga tak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan buku setebal lebih dari 200 halaman ini
  5. Dimasukkannya cerita jalan-jalan ke Malang dan Bangkok cukup lumayan juga, setidaknya menambah wawasan pembaca tentang beberapa obyek wisata di tempat-tempat tersebut.

Nilai minus dari buku ini :
  1. Masalah yang diangkat kurang mendalam dan penyelesaian masalah yang terkesan terburu-buru. Jadi emosi pembaca kurang bisa larut terbawa masalah yang ada.
  2. Dari penampilan fisiknya antara lain :
  • Sampul yang kurang menarik bahkan terkesan gambar di sampul buku tak menggambarkan isi bukunya.
  • Hurufnya kecil dan bahkan di beberapa halaman tidak sama besar fontnya.
  • Jarak antar kata seringkali terlalu dekat.
  • Editingnya tidak rapi, terbukti dari banyaknya typo

    7 komentar:

    1. Wah terus kisah happy dan gerald gmana mbak? Hehehe..

      BalasHapus
    2. baru tau buku ini... kayanya harus baca, soalnya *sensor* :D

      BalasHapus
    3. sepertinya happy 'jadian' nya sama gerard ya.... *soktahu* hehehe

      BalasHapus
    4. Kunjungan perdana di Blog ini mbak Reni.... Sukses terus yaa.... Insya Allah jadi ampiran utk info ttg buku2.. hehe...

      BalasHapus
    5. reviewnya detail sekali .... bermanfaat sekali utk penulis .....keren mbak....

      BalasHapus
    6. Hehe iya, hurufnya kecil. Mungkin mempertimbangkan harga buku mb.

      BalasHapus

    Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)