Selasa, 24 Maret 2015

Agar Ibadah Haji Makin Oke


Judul Buku: Dahsyatnya Ibadah Haji - Catatan Perjalanan Ibadah di Makkah dan Madinah
Penulis: Abdul Cholik
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun terbit: Cetakan I tahun 2014
Halaman: ix + 233 halaman
ISBN: 978-602-02-4810-3
Harga: Rp. 47.800,-

Buku Dahsyatnya Ibadah Haji karya Abdul Cholik adalah catatan perjalanan haji yang dijalani penulis bersama istri pada tahun 2006/2007. Penulis mencatatkan segala detil tentang tahap demi tahap pelaksanaan ibadah haji, mulai persiapan, keberangkatan ke Mekah, rangkaian ibadah haji, ziarah, rekreasi, belanja oleh-oleh sampai penerbangan kembali ke tanah air.

Selain ingin berbagi tentang pengalamannya menunaikan ibadah haji, penulis ingin memberikan informasi yang lengkap kepada pembacanya, khususnya bagi yang belum paham tentang seluk beluk ibadah haji atau bagi yang baru akan menjalani ibadah haji pertama kali.

Itu sebabnya penulis juga menambahkan catatan yang sangat penting seputar tips yang perlu dilakukan agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan lancar tanpa kendala. Misalnya barang apa saja yang harus dan tak perlu dibawa, cara pengamanan koper dan tas, tip sebelum dan selama berada dalam pesawat terbang, aturan berpakaian ihram, tip agar thawaf berjalan lancar, tip agar tetap sehat selama di tanah suci bahkan tip menyiasati hajat penting pun dibahas.

Untungnya penulis menyisipkan banyak foto dalam tulisannya. Foto-foto tersebut sangat membantu memberikan gambaran yang lebih utuh tentang situasi dan kondisi pelaksanaan ibadah haji. Pembaca tak lagi hanya sekedar membayangkan, karena pembaca bisa melihat suasana di Arafah, di Mina dan sebagainya.

Penulis menuturkan ceritanya dengan bahasa yang ringan, sederhana dan enak diikuti. Itu membuat pembaca dapat menikmati buku ini sampai tuntas, karena pembaca tak merasa digurui. Walau mungkin penulis tak bermaksud mengharu biru perasaan pembaca melalui kisahnya, namun harus kuakui sesekali aku terharu dan menitikkan air mata membaca pengalaman penulis selama di tanah suci.

Sebagaimana yang dituturkan penulis dalam kata pengantar, bahwa “tak ada gading yang tak retak”. Memang masih ada sedikit kesalahan dalam buku tersebut. Berikut ini kesalahan-kesalahan yang kutemukan yang dapat diperbaiki jika akan dicetak ulang kembali :

Kesalahan ketik
  • Guna menghindari cahaya yang menyilaukan mat, (hal. 26) --> mat harusnya ditulis mata
  • Di tempat umum jangan lengah, ingat tas kecil berisi parpsor, dokumen, dan uang anda (hal. 193) --> parpsor harusnya paspor.
  • Kadang kami shalat Zhuhur, Ashar dan Maghrib di Masjidil Haram, lalu kembali ke maktab. Shalat Isya kami laksanakan berjemaah di maktab. Sedangkan setelah shalat Subuh kami langsung kembali ke maktab (hal. 80) --> Bukankah sejak shalat Isya penulis sudah berjamaah di maktab? Apakah saat Shalat Subuh penulis kembali ke Masjidil Haram dan setelah shalat Subuh kembali ke maktab lagi?

Kalimat tidak selesai
  • Pimpinan rombongan selanjutnya memberi tahu agar kami memanfaatkan waktu untuk istirahat karena kami akan melaksanakan (hal 129) --> kalimat tersebut tidak selesai karena pada halaman berikutnya tak ada kelanjutannya.
  • Alhamdulillah, saya dan istri dapat melempar (hal. 137) --> kalimat tersebut tidak selesai dan tak ada tanda titik di akhir kalimatnya.
  • Saya termasuk yang memotong sebagian rambut karena waktu berangkat (hal. 138) --> kalimat tersebut tidak selesai juga.

Kurang keterangan gambar
Setiap gambar/foto dalam buku ini ada nomor keterangannya, namun untuk gambar percetakan halaman 190 tidak diberi keterangan gambar (52.13).


Mengingat buku ini juga ditujukan memberikan informasi yang lengkap untuk orang-orang yang belum paham tentang ibadah haji atau baru akan menjalani ibadah haji pertama kalinya, sepertinya akan lebih baik jika ditambahkan lagi detil tentang pakaian ihram.

Pada Bab 17 Hati-hati Saat Berpakaian Ihram (hal. 50-53) dijelaskan bahwa salah satu larangan bagi laki-laki adalah memakai pakaian bertangkup dan menutup kepala dengan kopiah, topi, surban dan lain-lainnya. Namun, pada halaman 57 ada foto tentang situasi saat thawaf. Nah, dalam foto itu ada gambar seorang lelaki yang memakai baju bertangkup dan menutup kepala. Adalah sangat wajar jika orang yang sama sekali belum paham tentang seluk beluk ibadah haji jadi bertanya-tanya kenapa dalam foto itu ada yang tak berpakaian ihram.

Oleh sebab itu, sepertinya akan lebih bagus jika ditambah penjelasan tentang kapan saja pakaian ihram harus dipakai, kapan larangan yang tertuang dalam bab 17 itu diberlakukan, dan sebagainya. Penjelasan itu akan dapat membantu orang-orang yang betul-betul belum mengetahui seluk beluk ibadah haji.

Selain itu, sekali lagi ini menggunakan kaca mata orang yang awam soal ibadah haji, ada larangan untuk bercukur pada bab 17. Sementara itu, pada Bab 22 Tahallul Tanpa Gundul menjelaskan bahwa setelah sa’i penulis memotong rambutnya dan juga istrinya. Dijelaskan juga bahwa sebenarnya lebih bagus jika dalam tahallul memotong habis rambutnya atau gundul. Bagi orang yang benar-benar belum paham soal ibadah haji, akan sangat wajar jika jadi bertanya-tanya : kapan larangan bercukur sebagaimana bab 17 diberlakukan? Padahal pada bab 22 malah lebih dianjurkan jika dalam tahallul mencukur gundul rambutnya.

Semoga saran tersebut dapat membuat buku Dahsyatnya Ibadah Haji semakin lengkap dan memberikan manfaat lebih banyak bagi pembacanya. Akhir kata, buku ini sangat perlu dibaca bagi siapa saja, khususnya yang sudah berniat dan sedang bersiap-siap melaksanakan ibadah haji untuk pertama kalinya.



21 komentar:

  1. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Lomba Menulis Resensi Buku Dahsyatnya Ibadah Haji
    Dicatat sebagai peserta
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
  2. As always, Mak Reni detail koreksinya 😊

    BalasHapus
  3. Koreksi dari mbak Reni membantu sekali utk revisi buku Pakde.
    Smg sukses ya mbak

    BalasHapus
  4. Bukunya berguna banget buat yg belum pernah ibadah haji ya mbak. ya betul, mb Reni selalu detail jika meresensi buku. Kereen

    BalasHapus
  5. Pengalaman pakde Cholik ini sangat informatif. Banyak gunanya untuk yang mau naik haji. salam

    BalasHapus
  6. Reviewnya detail dan teliti. semoga menang mak.

    BalasHapus
  7. Sukses lombanya mak..smoga qt sampai ke rumah-Nya yaa

    BalasHapus
  8. Kalau review buku, mbak reni memang jagonya ... Smg menang ya, mbak

    BalasHapus
  9. semoga menang ya mbak...buku bagus...semoga ditakdirkan untuk ibadah haji

    BalasHapus
  10. Wahhh... detail banget baca dan ulasannya. Sukaaa deh dengan reviewmu. Jadi bisa pembelajaran utk diri sendiri aku.

    BalasHapus
  11. Ikutan lomba PAkdhe semoga berhasil ya Mbak wah mbak Reni sekarang banyak blognya Assalamu Alaikum dari Sahabat lama

    BalasHapus
  12. keren mba reni nih..masih sempat baca buku sambil mengritik :)
    keren kedua buat pak De Abdul Cholik yg bisa kerjasama dengan quanita-elex media....
    top deh meski masih banyak kesalahan tulis

    BalasHapus
  13. Wajib baca nih buat melengkapi pengetahuan sebelum ibadah haji.
    Semoga menang ya.

    BalasHapus
  14. Wah resensinya komplit, jadi tambah banyak info yg didapat. Tapi ini no porsiku masih lama mak. Kok nggak maju2 ya heheee

    BalasHapus
  15. As usual, teliti banget dengan typo kalau meresensi, nih Mak Reni. Aku jadi ingin punya buku ini... Tampaknya praktis & unik dibanding buku lain sejenis

    BalasHapus
  16. Semoga sukses di GA ini, mb Renny.. :)

    BalasHapus
  17. seneng yah mbak, baca tulisannya pakde...bener2 menghibur sekaligus informatif...
    sukses yah mbak Reni :-)

    BalasHapus
  18. bukunya keren... reviewnya mantep :)

    BalasHapus
  19. Buku yang bagus dan tepat momen saat ini.

    BalasHapus
  20. Reviewnya mbak reni selalu asyik :)

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)