Minggu, 26 Oktober 2014

Surat Penuh Cinta Untuk Aubrey



Judul : Letters to Aubrey
Penulis : Grace Melia
Penerbit : Stiletto Book
Cetakan : I (Mei 2014)
Kategori : Non Fiksi
Tebal : 266 halaman
ISBN : 978-602-7572-27-0


Apa anda memiliki kesulitan? Ya. Bisakah Anda mengatasinya? Ya. Lalu, apa yang harus dikhawatirkan?

Bagaimana jika pertanyaan-pertanyaan di atas diajukan pada kita? Mungkin kita akan dengan mudah menjawab "ya" seperti di atas. Tapi, andaikan kesulitan itu adalah anugerah berupa seorang anak yang berkebutuhan khusus, apakah kita akan dengan mudah menjawab "ya" seperti di atas? Grace Melia adalah seorang Ibu yang luar biasa yang dengan perenungan panjang akhirnya bisa dengan mantap menjawab "YA" atas anugerahnya mendapatkan buah hati yang istimewa : Aubrey.

Aubrey (Ubii) adalah seorang anak yang terinfeksi virus rubella sejak dalam kandungan. Tak lama setelah lahir, dokter sudah menganjurkan pada orang tua Ubii untuk melakukan tes Echocardiography. Hasil dari tes tersebut adalah pada usia 1 bulan 17 hari Ubii dinyatakan menderita kelainan jantung. Apakah masalah berhenti di situ? Sayangnya tidak! Selanjutnya, dari beberapa tes yang dijalani oleh Ubii menunjukkan beberapa hal yang sangat memungkinkan orang tuanya menjadi down.

  1. Tes BERA : Ubii dinyatakan menderita "profound hearing loss" atau kehilangan fungsi pendengaran yang berat (usia 5 bulan 10 hari)
  2. USG otak : ada bercak-bercak putih di otak Ubii yang mengindikasikan terinfeksi Rubella.
  3. Tes darah : dinyatakan positif terinfeksi Rubella (usia 5 bulan 22 hari)
  4. Rontgen paru-paru : ada bercak-bercak putih di paru-paru Ubii (usia 8 bulan 7 hari)
  5. Tes Infeksi Saluran Kencing : dinyatakan positif ISK (usia 10 bulan 4 hari)
  6. Tes Mantoux : dinyatakan menderita TB Paru-paru (usia 13 bulan 23 hari)
  7. Scan Otak : dinyatakan ada pengapuran otak

Untunglah Ubii memiliki orang tua yang luar biasa. Walau awalnya sempat shock dan terpuruk (dan itu sangat manusiawi) mereka mampu bangkit untuk memberikan yang terbaik bagi buah hati mereka yang istimewa : Ubii. Mereka rela berkorban waktu dan materi demi kemajuan dan kebaikan Ubii. Bukti cinta mereka adalah surat penuh cinta untuk Ubii yang awalnya tertuang dalam blog dan selanjutnya diangkat ke dalam sebuah buku.

Buku berisi surat penuh cinta yang ditulis oleh Grace Melia ini memang sangat menyentuh dan inspiratif. Membaca buku ini aku menjadi malu karena sepertinya cintaku untuk buah hatiku tak sebesar cinta Grace pada Ubii. Melalui buku ini Grace telah menyentuh hati setiap pembacanya bahwa setiap anak adalah anugerah. Bahwa setiap anak berhak mendapatkan cinta dan yang terbaik dari orang tuanya.

Banyak informasi-informasi seputar kesehatan (khususnya rubella) yang disampaikan Grace dalam tulisannya. Hal ini sejalan dengan niatnya untuk menyebarluaskan informasi tentang bahaya Rubella dan pentingnya melakukan tes TORCH. Untungnya semua informasi disampaikan dalam bentuk curhatan yang ringan, sehingga pembaca tak perlu susah payah mengunyah informasi yang berbau medis seperti itu. Selain itu Grace juga berbagi tentang terapi yang diperlukan oleh anak yang menderita congenital rubella syndrome.

Pembaca pun tak perlu membayangkan apa dan bagaimana perjalanan yang telah dilalui Ubii semenjak lahir karena di setiap tulisannya Grace menyertakan pula foto Ubii. Ada foto Ubii yang waktu lahir sudah dipasang selang di hidungnya, ada foto Ubii yang badannya tegang, Ubii yang sedang menjalani tes BERA, foto hasil USG otak Ubii, foto Ubii terapi dll. Foto-foto itu berhasil menyampaikan banyak pesan atau informasi yang mungkin tak terucapkan oleh Grace.

Sampul buku ini sangat cantik, dengan warna coklat dan gambar sampul surat di depannya, serta foto Grace dan Ubii. Editingnya rapi, aku hanya menemukan sebuah typo di halaman 246 : bersi (harusnya berisi). Selain itu pada halaman 231 pada bab "Cie... Ubii sudah makin betah duduk, nih yeee" tertulis "Ubii lucu sekali, ya, di foto ini?" tapi... tulisan itu tak disertai foto. Fotonya malah dipasang di bawahnya, masuk dalam bab "Latihan fisioterapi yang baru".

Oya, aku kurang suka layout-nya, karena antara bab satu dengan bab lainnya tak dipisahkan ke dalam halaman baru. Bab baru ditempatkan tepat setelah bab terdahulu, jadi seringkali bab baru dimulai di bawah halaman. Dan itu (menurutku) kurang manis sih. Entah kalau hal itu dilakukan demi untuk menyiasati untuk bisa mengurangi tebal halaman buku.

Overall... buku ini sangat luar biasa. Aku merekomendasikan bagi siapa saja untuk membaca buku ini dan selanjutnya ikut menyebarluaskan informasi tentang rubella. Untuk Grace... You're a very great Mom! Tuhan tak salah memilihmu menjadi Ibu bagi Ubii. Meski usiaku jauh di atasmu, rasanya aku perlu belajar banyak padamu. Untuk Ubii... kau pasti akan menjadi anak yang luar biasa karena kau memiliki orang tua yang istimewa pula. Peluk cium untuk Ubii.


2 komentar:

  1. Thank you Mak atas partisipasinya dalam Lomba Review #LetterstoAubrey :))

    BalasHapus
  2. iya mak... dari satu bab ke bab selanjutnya ga pindah halaman... mungkin karena suratnya pendek2 dan banyak :D

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)