Rabu, 08 April 2015

Putus Sekolah Bukan Akhir Segalanya


Judul Buku : Orang Jujur Tidak Sekolah
Pengarang : Andri Rizki Putra
Penerbit : Penerbit Bentang
Terbit : Oktober, 2014
Tebal : xii + 264 halaman
ISBN : 978-602-291-062-6


Sudah bukan rahasia lagi jika pendidikan di negara kita belum dapat menjangkau seluruh generasi muda di berbagai pelosok wilayah Indonesia. Untungnya, sudah banyak lembaga maupun individu yang tergerak untuk membantu pemerintah dalam memajukan pendidikan. Kita sudah mengenal kelas inspirasi, akademi berbagi dan sebagainya. Hadirnya Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPBA) yang diprakarsai oleh Andri Rizki Putra memberikan warna lain, karena menyelenggarakan pendidikan “kesetaraan” bagi orang-orang yang putus sekolah.

Andri yang terlahir dari keluarga broken home dengan kemampuan finansial yang sangat minim membuatnya sering mendapat perlakuan diskriminatif dari sekolah. Berbagai tindakan diskriminatif itu membuat motivasi Andri memudar. Apalagi saat pelaksanaan UN SMP, dia menyaksikan praktek kecurangan yang difasilitasi oleh para guru. Pedih melihat kondisi tersebut membuat Andri semakin tak mempercayai lembaga sekolah. Apalagi saat seorang guru memintanya untuk tak mem-blow up masalah tersebut demi nama baik sekolah (halaman 41).

Meskipun sudah diterima di SMA Negeri unggulan, namun kepercayaannya pada lembaga sekolah tak juga pulih. Andri meyakini bahwa meraih pendidikan harus dilakukan dengan cara jujur. Pendidikan harusnya menjadi faktor utama pembentuk mental dan karakter seseorang (halaman 47). Sayangnya pengalamannya bersekolah selama itu menunjukkan fakta berbeda.

Perasaan kecewa terhadap sekolah membuat Andri memutuskan berhenti sekolah. Dengan dukungan Mamanya, dia akan belajar dengan cara dan sistemnya sendiri. Dia menemukan bahwa konsep pendidikan kesetaraan model homeschooling tunggal yang paling sesuai dengan kondisinya. Sejatinya homeschooling tunggal itu dilakukan oleh orangtua terhadap anaknya, namun mengingat kesibukan Mamanya sebagai orangtua tunggal, Andri melakukan semuanya sendiri. Dia menjalankan semua kegiatan belajar sendiri, dengan caranya sendiri pula. Mulai dari memahami setiap materi, cara mengevaluasi hasil belajar, sampai model pembelajaran / kurikulum dirancangnya sendiri tanpa merujuk kurikulum yang dibakukan.

Sejak awal memutuskan untuk belajar sendiri, Andri sudah menargetkan untuk bisa mengikuti Ujian Nasional Kesetaraan (UN Paket C) secepatnya. Dia ngotot ingin menyelesaikan pendidikan setara SMA hanya dalam waktu 1 tahun (halaman 56). Itu sebabnya, dia ekstra keras mempersiapkan diri mengingat waktu yang dimilikinya hanya kurang dari 7 bulan. Bahkan guna mewujudkan keinginannya itu, Andri harus rela hanya tidur selama 2 – 3 jam saja.

Setelah persiapan yang sangat berat dilakukannya untuk mengikuti UN Paket C, di hari pelaksanaan ujian lagi-lagi Andri dikejutkan oleh munculnya praktek kecurangan. Banyak peserta ujian yang mengungkapkan telah dibekali oleh PKBM tempat mereka belajar bocoran jawaban UN Paket C (halaman 71). Andri pun mengerjakan soal ujian sambil berusaha melupakan traumanya akan aksi menyontek massal dan beredarnya bocoran jawaban seperti saat UN SMP dulu. Meski sempat muncul rasa pesimis akan hasilnya, ternyata Andri berhasil lulus dengan nilai yang bagus.

Setelah memiliki ijazah Paket C, Andri ingin melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Kali ini, usaha yang dilakukannya untuk mempersiapkan diri guna mengikuti SNMPTN jauh lebih berat. Sekali lagi, usaha kerasnya membuahkan hasil. Ia diterima menjadi mahasiswa Ilmu Hukum UI. Mengingat besarnya biaya perkuliahan, Andri melakukan berbagai upaya agar kuliahnya tak terlalu membebani Mamanya. Selain berburu beasiswa, dia menargetkan untuk bisa lulus dalam waktu 3 tahun. Dan, sekali lagi, berkat kerja keras dia berhasil lulus dalam waktu 3 tahun dengan predikat cumlaude.

Andri sangat bersyukur atas segala yang telah mampu diraihnya tersebut, ia pun terdorong untuk bisa membantu orang lain yang putus sekolah sepertinya. Banyak orang-orang putus sekolah dan tak bisa melanjutkan pendidikan karena terkendala usia, status, keterbatasan ekonomi dan juga pekerjaan. Segala penghambat bagi orang-orang putus sekolah tersebut dapat diatasi dengan pendidikan kesetaraan. Akhirnya, atas kerjasamanya dengan seseorang, Andri mampu menyelenggarakan Masjidschooling untuk mewadahi orang-orang putus sekolah yang ingin bisa melanjutkan pendidikan. Meski tanpa ada donasi uang yang pasti, Masjidschooling dapat berjalan dengan baik (halaman 149).

Selanjutnya, Andri dengan bantuan rekan kerjanya berhasil mendirikan Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB). Kurang dari 5 bulan sejak beroperasi YPAB telah memiliki 5 kelas yang dijalankan secara paralel. Kelas-kelas itu tersebar di Jakarta, Banten dan Medan. Lembaga nonprofit yang didirikannya ini mewadahi orang-orang putus sekolah yang ingin belajar dan menghargai proses belajar. Masjidschooling dan YPAB bertujuan mengantarkan anak putus sekolah dapat mengikuti UN Kesetaraan dan jika mereka lulus dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi (halaman 194).

Andri sangat menghargai proses belajar, itu sebabnya kepada peserta didik di Masjidschooling dannYPAB tak ada yang dijanjikan untuk lulus dan memperoleh ijazah. Dia menekankan pada pengurus, tutor dan peserta didik dalam yayasannya itu bahwa tak ada yang instan dalam belajar. Jika seseorang ingin sukses maka kuncinya adalah kerja keras dan ketekunan.

8 komentar:

  1. keberuntungan yang luar biasa hanya lulusan yang berijasa paket C bisa kuliah di UI subbahanaallah

    BalasHapus
  2. semua itu karna kemaun dari diri sendiri.. ada yang disekolahkannya benar-benar tetapi semangat sekolahnya tidak ada, beruntung sekali dia bisa sampai masuk UI

    BalasHapus
  3. yap, banyak juga yang outus sekolah tapi endingnya sukses.
    top ittipad juga bisa jadi contohnya~

    BalasHapus
  4. Jadi ingat postingan mak Hairul kemarin soal anaknya yang menolak punya ijazah. Kecuali mau melamar jadi pegawai negeri atau perusahaan swasta tertentu, sukses nggak harus lewat ijazah ya mak?

    BalasHapus
  5. saya lihat waktu di Kick Andy. Kagum saya sama dia :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga liat waktu acara kick andy ... SALUT

      Hapus
  6. wah mba reni punya blog baru nih?

    BalasHapus
  7. setuju, gak ada yang instant. Mba..aku mbok dimasukkan ke dalam list..merengek niich..ahihiii masih males niiich...

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)