Judul : Jokowi (Bukan) Untuk Presiden, Kata Warga tentang DKI-1
Editor : Nurulloh
Penerbit : PT ELex Media Komputindo
Terbit : September 2013
Tebal : ix + 320 halaman
Harga : Rp. 56.800
Tulisan ini adalah Repost dari tulisan yang berjudul #16 Review : Jokowi (Bukan) Untuk Presiden yang telah aku posting di Blog Catatan Kecilku pada tanggal 2 Oktober 2013.
Buku Jokowi (Bukan) Untuk Presiden adalah buku kumpulan tulisan Kompasianer (penulis di Kompasiana) tentang Jokowi. Sosok Jokowi memang fenomenal hingga banyak sekali tulisan yang mengulas tentangnya. Tak hanya pujian namun tak sedikit yang berisi kritikan untuknya. Apapun tulisannya, selalu saja tulisan tentang Jokowi selalu berhasil menuai banyak komentar.
Jika kita melihat di Kompasiana, maka kita akan menemukan banyak sekali tulisan tentang Jokowi (dan juga Ahok). Semua tulisan itu dibuat menurut hati nurani mereka, tanpa ada kepentingan sama sekali di dalamnya. Tulisan yang jujur dalam menyuarakan suara hati, baik yang suka maupun yang tidak suka terhadap Jokowi. Dari beratus-ratus tulisan tentang Jokowi yang sudah ditayangkan di Kompasiana.com tersaringlah 66 tulisan dari 42 Kompasianer. Semua tulisan tersebut dibuat pada tahun 2012 sampai dengan Mei 2013. Hanya ada 1 tulisan yang dibuat tanggal 20 Oktober 2011, dimana saat itu Jokowi masih berstatus sebagai Walikota Surakarta, bahkan wacana pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta masih belum muncul.
Buku ini memang lebih banyak mengulas tentang kelebihan dan keunggulan Jokowi. Menarik sekali membaca kata warga, yang diwakili Kompasianer, tentang Jokowi. Khususnya tentang wacana pencalonan Jokowi sebagai Capres pada tahun 2014 nanti, muncul pro dan kontra dari masyarakat terkait hal itu. Masing-masing pihak (merasa) memiliki alasan yang sangat masuk akal untuk mendukung ataupun menolak gagasan pencalonan Jokowi sebagai Capres tahun 2014. Namun, baik yang pro maupun yang kontra masalah pencapresan itu, semuanya menunjukkan kecintaan masyarakat kepada Jokowi.
Hampir semua tulisan dibuat dalam gaya bahasa yang lugas, mudah dicerna dan apa adanya. Aku pribadi hanya menemukan sebuah tulisan yang tak mampu aku pahami dengan mudah, karena pembahasannya tak terjangkau olehku hehehe. Penyusunan tulisan terbagi dalam 6 bagian, yang dimulai dari : rekam jejak, hiruk pikuk Pilkada, Pro-Kontra, Gebrakan, Jokowi Presiden dan Tantangan. Pembagian tulisan dalam 6 bagian tersebut memudahkan pembaca untuk mengikuti kiprah Jokowi sejak dari masih menjabat jadi Walikota Solo sampai tantangan Jokowi dalam menata Jakarta serta kemungkinan Jokowi menjadi Presiden RI.
Yang mengesankan bagiku adalah tulisan yang menceritakan tentang pandangan dan penilaian masyarakat terhadap Jokowi. Dari berbagai tulisan tersebut terlihat sekali bahwa Jokowi sangat dicintai rakyatnya. Jokowi telah berhasil mengambil hati rakyatnya karena kecintaan Jokowi terhadap rakyatnya. Terlihat sekali bagaimana masyarakat merindukan sosok pemimpin yang peduli terhadap rakyatnya dan mau melakukan yang terbaik bagi mereka.
Soal editing aku masih menemukan beberapa typo. Tidak begitu mengganggu sih, karena seringkali hanya kurang 1 huruf atau malah kelebihan 1 huruf. Namun, ada kesalahan yang menurutku cukup mengganggu karena terkait dengan waktu. Di akhir tulisan yang berjudul "It's The Change, Stupid" tertulis tanggal 16 September 2013 (hal 92). Mungkin harusnya tahunnya tertulis 2012 dan bukannya 2013. Aku saja membaca buku tersebut tanggal 29 September 2013 dan aku tahu bahwa buku tersebut telah beredar sejak beberapa saat yang lalu.
Pada tulisan yang berjudul "Jokowi : Think Globally, Act Locally" disebutkan bahwa pada hari Minggu pagi tanggal 13 Januari 2012 Jokowi membawa Agus Martowardojo ke daerah Kebayoran Baru (hal 181). Mungkin tahun yang dimaksud adalah tahun 2013, karena pada tahun 2012 Jokowi belum berstatus sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Satu lagi typo yang agak mengganggu adalah kesalahan penulisan biodata salah satu penulisnya. Data tentang akun facebook dari Mohamad Sofiyudin salah tulis dan terisi data akun facebook dari Agus Supriyatna (hal 313). Kebetulan biodata Agus Supriyatna disebutkan di atas data Mohamad Sofiyudin).
Sampulnya juga unik karena dibuat model landscape. Namun aku kurang suka dengan foto Jokowi yang dipasang di sampulnya. Menurutku foto itu tak mengesankan Jokowi yang kalem dan pendiam. Itu menurutku lo...
Singkat kata, bagi yang ingin tahu lebih banyak tentang Jokowi (dari sudut pandang warga) silahkan membaca buku ini. Dan, tentukan apakah Jokowi harus menjadi Presiden atau tetap sebagai Gubernur DKI Jakarta (^_^)
Komentar yang masuk untuk tulisan tersebut:
Buku Jokowi (Bukan) Untuk Presiden adalah buku kumpulan tulisan Kompasianer (penulis di Kompasiana) tentang Jokowi. Sosok Jokowi memang fenomenal hingga banyak sekali tulisan yang mengulas tentangnya. Tak hanya pujian namun tak sedikit yang berisi kritikan untuknya. Apapun tulisannya, selalu saja tulisan tentang Jokowi selalu berhasil menuai banyak komentar.
Jika kita melihat di Kompasiana, maka kita akan menemukan banyak sekali tulisan tentang Jokowi (dan juga Ahok). Semua tulisan itu dibuat menurut hati nurani mereka, tanpa ada kepentingan sama sekali di dalamnya. Tulisan yang jujur dalam menyuarakan suara hati, baik yang suka maupun yang tidak suka terhadap Jokowi. Dari beratus-ratus tulisan tentang Jokowi yang sudah ditayangkan di Kompasiana.com tersaringlah 66 tulisan dari 42 Kompasianer. Semua tulisan tersebut dibuat pada tahun 2012 sampai dengan Mei 2013. Hanya ada 1 tulisan yang dibuat tanggal 20 Oktober 2011, dimana saat itu Jokowi masih berstatus sebagai Walikota Surakarta, bahkan wacana pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta masih belum muncul.
Buku ini memang lebih banyak mengulas tentang kelebihan dan keunggulan Jokowi. Menarik sekali membaca kata warga, yang diwakili Kompasianer, tentang Jokowi. Khususnya tentang wacana pencalonan Jokowi sebagai Capres pada tahun 2014 nanti, muncul pro dan kontra dari masyarakat terkait hal itu. Masing-masing pihak (merasa) memiliki alasan yang sangat masuk akal untuk mendukung ataupun menolak gagasan pencalonan Jokowi sebagai Capres tahun 2014. Namun, baik yang pro maupun yang kontra masalah pencapresan itu, semuanya menunjukkan kecintaan masyarakat kepada Jokowi.
Hampir semua tulisan dibuat dalam gaya bahasa yang lugas, mudah dicerna dan apa adanya. Aku pribadi hanya menemukan sebuah tulisan yang tak mampu aku pahami dengan mudah, karena pembahasannya tak terjangkau olehku hehehe. Penyusunan tulisan terbagi dalam 6 bagian, yang dimulai dari : rekam jejak, hiruk pikuk Pilkada, Pro-Kontra, Gebrakan, Jokowi Presiden dan Tantangan. Pembagian tulisan dalam 6 bagian tersebut memudahkan pembaca untuk mengikuti kiprah Jokowi sejak dari masih menjabat jadi Walikota Solo sampai tantangan Jokowi dalam menata Jakarta serta kemungkinan Jokowi menjadi Presiden RI.
Yang mengesankan bagiku adalah tulisan yang menceritakan tentang pandangan dan penilaian masyarakat terhadap Jokowi. Dari berbagai tulisan tersebut terlihat sekali bahwa Jokowi sangat dicintai rakyatnya. Jokowi telah berhasil mengambil hati rakyatnya karena kecintaan Jokowi terhadap rakyatnya. Terlihat sekali bagaimana masyarakat merindukan sosok pemimpin yang peduli terhadap rakyatnya dan mau melakukan yang terbaik bagi mereka.
Soal editing aku masih menemukan beberapa typo. Tidak begitu mengganggu sih, karena seringkali hanya kurang 1 huruf atau malah kelebihan 1 huruf. Namun, ada kesalahan yang menurutku cukup mengganggu karena terkait dengan waktu. Di akhir tulisan yang berjudul "It's The Change, Stupid" tertulis tanggal 16 September 2013 (hal 92). Mungkin harusnya tahunnya tertulis 2012 dan bukannya 2013. Aku saja membaca buku tersebut tanggal 29 September 2013 dan aku tahu bahwa buku tersebut telah beredar sejak beberapa saat yang lalu.
Pada tulisan yang berjudul "Jokowi : Think Globally, Act Locally" disebutkan bahwa pada hari Minggu pagi tanggal 13 Januari 2012 Jokowi membawa Agus Martowardojo ke daerah Kebayoran Baru (hal 181). Mungkin tahun yang dimaksud adalah tahun 2013, karena pada tahun 2012 Jokowi belum berstatus sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Satu lagi typo yang agak mengganggu adalah kesalahan penulisan biodata salah satu penulisnya. Data tentang akun facebook dari Mohamad Sofiyudin salah tulis dan terisi data akun facebook dari Agus Supriyatna (hal 313). Kebetulan biodata Agus Supriyatna disebutkan di atas data Mohamad Sofiyudin).
Sampulnya juga unik karena dibuat model landscape. Namun aku kurang suka dengan foto Jokowi yang dipasang di sampulnya. Menurutku foto itu tak mengesankan Jokowi yang kalem dan pendiam. Itu menurutku lo...
Singkat kata, bagi yang ingin tahu lebih banyak tentang Jokowi (dari sudut pandang warga) silahkan membaca buku ini. Dan, tentukan apakah Jokowi harus menjadi Presiden atau tetap sebagai Gubernur DKI Jakarta (^_^)
Komentar yang masuk untuk tulisan tersebut:
- Asep Haryono2 Oktober 2013 10.32wah menarik sekali. Saya termasuk NgeFans dengan Kinerja Mas Jokowi ini. Semakin lama mas Jokowi ini semakin bersinar dan aset yang luar biasa untuk memimpin Jakarta 1 periode yang berikutnya
- Pinjam bukunya ... he he he, saya salah satu yang mendukung JOKOWI sebagai Calon Presiden atau Calon Wakil Presiden ... Saya gak suka partai dan bukan anggota partai manapun ... gombal semua, saya hanya mendukung JOKOWI titik, dan menurut saya yang pantas mendudukiPresiden adalah YUSUF KALLA dan Wakil Presidennya bisa JOKOWI atau DAHLAN ISKAN, asal jangan PASANGAN JOKOWI DAN DAHLAN ISKAN, KEDUANYA HARUS DIPISAHKAN he he he bebas kan berpendapat.!
- Jokowi dan Dahlan Iskan sama-sama tidak gila jabatan, keduanya tidak menyodorkan diri tapi dirayu dan diminta! keduanya bersih dan punya cara kerja yang sama, keduanya mampu dan berani mengambil keputusan mandiri! Sayang kalau mereka disatukan, kalau saya SBY mungkin JOKOWI, DAHLAN ISKAN, dan AHOK saya jadikan Menteri di bidang yang berbeda. JOKOWI dan AHOK juga rugi kalau dijadikan satu, AHOK juga layak jadi Gubernur ini lebih berani lagi!
Segala
sesuatu tentang Jokowi pasti heboh. Sampai-sampai banyak yang terlalu
fanatik mendukungnya. Takutnya pas Jokowi kepleset, dihujat
habis-habisan.
Mudah-mudahan, yang terbaik jadi RI 1, siapapun itu. Tapi kalo buatku, lebih baik Mas Jokowi ngurus DKI dulu, soalnya takut kayak mobil SMK, ditinggalin jadi gak tahu ceritanya kayak gimana.
Review menarik, mbak...
Mudah-mudahan, yang terbaik jadi RI 1, siapapun itu. Tapi kalo buatku, lebih baik Mas Jokowi ngurus DKI dulu, soalnya takut kayak mobil SMK, ditinggalin jadi gak tahu ceritanya kayak gimana.
Review menarik, mbak...
Jokowi, siapapun akan tertarik membicarakannya
dari wong cilik, obrolan di warung kopi
hingga blogger di warung blogger
:) blogku udah migrasi ke berbayar nih...
dari wong cilik, obrolan di warung kopi
hingga blogger di warung blogger
:) blogku udah migrasi ke berbayar nih...
artikel yang sangat menarik,,,, menambah wawasan baca blog mba reni..