Judul : Maafkan Nina, Nek!
Penulis : Fahri Asiza &Ridha Anwar
Kategori : Novel anak (usia 7-13 tahun)
Penerbit : Zikrul Kids
Cover : Soft Cover
Tulisan ini adalah Repost dari tulisan yang berjudul Mencintai Nenek yang telah aku posting di Blog Catatan Kecilku pada tanggal 1 Agustus 2009.
Kamis yang lalu, Shasa pulang dari sekolah sambil membawa sebuah buku dari perpustakaan. Rupanya dia pinjam buku lagi dari perpustakaan. Dan seperti biasa, setelah selesai belajar (yang mungkin agak terburu-buru agar cepat selesai), Shasa langsung membaca buku itu.
Shasa membaca buku itu tak jauh dari tempatku blogging. Jadilah kami tenggelam dengan keasyikan sendiri-sendiri, Shasa dengan bukunya dan aku dengan kompie-ku. Namun beberapa lama kemudian aku mendengar suara 'aneh' dari tempat Shasa. Masya Allah, Shasa menangis. Aku yang kaget dan khawatir segera saja menanyakan apa yang membuatnya tiba-tiba menangis seperti itu.
Shasa menjelaskan bahwa buku yang dibacanya yang membuatnya menangis. Kemudian Shasa memintaku untuk membaca juga buku itu sebelum dikembalikannya ke perpustakaan. Saat aku bilang bahwa aku akan membacanya kalau sempat, Shasa langsung protes dan dia memaksaku. Aku harus membaca buku itu. Akhirnya, Jumat kemarin buku itu aku bawa ke kantor. Rencananya buku itu akan aku baca saat jam istirahat kantor.
Akhirnya aku jadi juga membaca buku itu pada saat jam istirahat kantor. Untung saja buku itu tidak tebal, maklum buku anak-anak, jadi aku bisa segera menyelesaikannya dalam waktu singkat. Buku yang berjudul : "Maafkan Nina, Nek" dan ditujukan untuk anak-anak itu memang bagus, karena mengandung pendidikan dan budi pekerti.
Diceritakan tentang Nina yang sangat membenci neneknya, bahkan menyebut neneknya sebagai nenek sihir yang sangat cerewet dan suka mencampuri urusan orang lain. Begitu kedua orang tuanya meminta sang nenek tinggal bersama mereka, Nina langsung merasa dunianya yang damai telah porak poranda.
Nina jadi sering uring-uringan di rumah dan di sekolah. Mama Nina prihatin sekali melihat anaknya yang tidak mampu mencintai neneknya sendiri. Teman-teman Nina pun tak kalah herannya melihat betapa besar kebencian Nina pada sang nenek. Sewaktu teman-teman Nina berkesempatan melakukan belajar kelompok di rumah Nina, mereka berkesempatan berkenalan dengan Nenek Zainar, neneknya Nina. Ternyata teman-teman Nina itu semuanya menyukai Nenek Zainar. Mengetahui bahwa ternyata semua teman-temannya menyukai sang nenek, Nina semakin membenci neneknya.
Apalagi setelah rencana pergi berlibur bersama teman-temannya berantakan gara-gara teman-temannya secara spontan meminta Nenek Zainar ikut serta. Mengetahui neneknya diajak, Nina menantang teman-temannya untuk memilih salah satu, antara dirinya atau neneknya, yang diajak pergi ke kebun binatang. Ternyata semua temannya memilih Nenek Zainar daripada Nina. Kebencian terhadap sang nenek semakin besar dan akhirnya hal itu membuat Mama Nina menegur Nina dengan keras.
Hingga suatu kejadian membuat Nina menyadari bahwa sang nenek sebenarnya sangat sayang kepadanya. Nina yang sangat menyesali semua perbuatannya akhirnya meminta maaf kepada sang nenek. Pelukan dan tangis Nina di bandara tak dapat mencegah kepergian sang nenek.
Komentar yang masuk untuk tulisan tersebut:
Kamis yang lalu, Shasa pulang dari sekolah sambil membawa sebuah buku dari perpustakaan. Rupanya dia pinjam buku lagi dari perpustakaan. Dan seperti biasa, setelah selesai belajar (yang mungkin agak terburu-buru agar cepat selesai), Shasa langsung membaca buku itu.
Shasa membaca buku itu tak jauh dari tempatku blogging. Jadilah kami tenggelam dengan keasyikan sendiri-sendiri, Shasa dengan bukunya dan aku dengan kompie-ku. Namun beberapa lama kemudian aku mendengar suara 'aneh' dari tempat Shasa. Masya Allah, Shasa menangis. Aku yang kaget dan khawatir segera saja menanyakan apa yang membuatnya tiba-tiba menangis seperti itu.
Shasa menjelaskan bahwa buku yang dibacanya yang membuatnya menangis. Kemudian Shasa memintaku untuk membaca juga buku itu sebelum dikembalikannya ke perpustakaan. Saat aku bilang bahwa aku akan membacanya kalau sempat, Shasa langsung protes dan dia memaksaku. Aku harus membaca buku itu. Akhirnya, Jumat kemarin buku itu aku bawa ke kantor. Rencananya buku itu akan aku baca saat jam istirahat kantor.
Akhirnya aku jadi juga membaca buku itu pada saat jam istirahat kantor. Untung saja buku itu tidak tebal, maklum buku anak-anak, jadi aku bisa segera menyelesaikannya dalam waktu singkat. Buku yang berjudul : "Maafkan Nina, Nek" dan ditujukan untuk anak-anak itu memang bagus, karena mengandung pendidikan dan budi pekerti.
Diceritakan tentang Nina yang sangat membenci neneknya, bahkan menyebut neneknya sebagai nenek sihir yang sangat cerewet dan suka mencampuri urusan orang lain. Begitu kedua orang tuanya meminta sang nenek tinggal bersama mereka, Nina langsung merasa dunianya yang damai telah porak poranda.
Nina jadi sering uring-uringan di rumah dan di sekolah. Mama Nina prihatin sekali melihat anaknya yang tidak mampu mencintai neneknya sendiri. Teman-teman Nina pun tak kalah herannya melihat betapa besar kebencian Nina pada sang nenek. Sewaktu teman-teman Nina berkesempatan melakukan belajar kelompok di rumah Nina, mereka berkesempatan berkenalan dengan Nenek Zainar, neneknya Nina. Ternyata teman-teman Nina itu semuanya menyukai Nenek Zainar. Mengetahui bahwa ternyata semua teman-temannya menyukai sang nenek, Nina semakin membenci neneknya.
Apalagi setelah rencana pergi berlibur bersama teman-temannya berantakan gara-gara teman-temannya secara spontan meminta Nenek Zainar ikut serta. Mengetahui neneknya diajak, Nina menantang teman-temannya untuk memilih salah satu, antara dirinya atau neneknya, yang diajak pergi ke kebun binatang. Ternyata semua temannya memilih Nenek Zainar daripada Nina. Kebencian terhadap sang nenek semakin besar dan akhirnya hal itu membuat Mama Nina menegur Nina dengan keras.
Hingga suatu kejadian membuat Nina menyadari bahwa sang nenek sebenarnya sangat sayang kepadanya. Nina yang sangat menyesali semua perbuatannya akhirnya meminta maaf kepada sang nenek. Pelukan dan tangis Nina di bandara tak dapat mencegah kepergian sang nenek.
Poin yang perlu dicatat dari buku ini adalah:
- Seorang anak harus menghormati orang-orang yang lebih tua.
- Cinta seorang nenek kepada cucunya sangat tulus.
- Nasehat orang yang lebih tua hendaknya didengarkan
- Seorang sahabat wajib mengingatkan jika sahabatnya telah melakukan kesalahan.
Komentar yang masuk untuk tulisan tersebut:
agar anak2 mengerti dan memahami, bhw mereka hrs menyanyangi dan menghormati nenek/org yg lbh tua.
siip, mbak :)
kita harus menghormati orang yang lebih tua dari kita
lebih2 itu adalah saudara kita
keep smile
kalau hari ini kita masih muda, besok ketika tua kita jg gak ingin di perlakukan gak baik ama orang yg lebih muda kan mbak
ويرحم من هو اصغر من
karena anak kecil itu memerlukan didikan yang baik, biar terbiasa.
Walau aku kangen yang namanya kasih sayang dari seorang nenek.
hayoo .. sapa yang mau jadi nenekku? *LOH* .. he he ^.^